Hobi

Ayooo tekuni hobi anda selama itu positif

Kamis, 10 Februari 2011

Bujet Rp3 Juta Bisa Rakit Sepeda Fixie, kok...

Sedikit Tentang Fixie/fixed gear

Fixed Gear: Primitif Tapi Trendy
Sepeda fixed gear di mana-mana. Sepeda dengan ketidakmampuan untuk meluncur sendiri tanpa pedal berhenti berputar ini, makin merajalela di kota-kota besar di Indonesia. Mulai yang menggunakannya untuk alat transportasi atau olahraga, hingga yang menjadikannya fashion statement.
Sebenarnya, apa itu sepeda fixed gear, dan kenapa bisa menjadi sedemikian populernya di seluruh dunia?

Sejarah Singkat
Sebetulnya, sepeda fixed gear adalah bentuk paling “primitif” dari sebuah sepeda. “Anda bisa menambahkan apa saja pada sebuah sepeda, tapi akan ada saatnya di mana anda tidak bisa mengurangi komponen sebuah sepeda tanpa menghilangkan fungsi dasarnya. Itulah fixed gear,” kata Graeme Obree, pemegang rekor Hour Record dari Inggris.
Pada awalnya, semua sepeda nggak punya rantai. Entah dikayuh dengan kedua kaki macam otopet, atau memiliki pedal yang langsung terhubung ke as roda, sehingga tiap kayuhan kaki langsung memutar roda sepeda. Kelemahan dari teknologi ini, bila kita menginginkan sepeda berjalan lebih jauh tiap satu putaran pedal, berarti diameter roda harus dibuat sebesar mungkin. Batas diameter yang mungkin adalah dua kali panjang kaki pengendaranya, dan sepeda dengan roda sebesar itu sangat nggak stabil pengendaliannya. Bahaya.
Selanjutnya, kelemahan ini diatasi dengan menggunakan diameter roda yang tidak begitu besar untuk mengurangi bahaya. Untuk membuat sepeda berjalan lebih jauh setiap satu putaran pedal, maka digunakan mekanisme roda gigi dan rantai yang bisa diset dengan rasio tertentu. Ya, mirip dengan sepeda yang kita lihat sekarang.
Pada saat itu, posisi roda gigi belakang (yang terhubung ke roda belakang) adalah tetap, atau fixed. Tiap putaran pedal akan memutar roda, dan begitu pula sebaliknya. Nah, inilah yang disebut fixed gear, atau bahasa sininya “doltrap”. Karena bentuk sistem penggerak ini masih dianggap berbahaya untuk mayoritas orang, maka selanjutnya dikembangkanlah mekanisme freewheel, yang memungkinkan sepeda meluncur sendiri meskipun pedal berhenti dikayuh, atau coasting.

Dari Velodrom ke Jalanan
Sepeda fixed gear, awalnya murni digunakan untuk perlombaan di velodrom, atau kompetisi track bike. Memang, momentum yang dihasilkan dari putaran roda fixed gear akan sangat membantu pembalap untuk mencapai kecepatan setinggi-tingginya, tapi karena resiko bahayanya maka penggunaan fixed gear untuk kompetisi akhirnya dibatasi di velodrom.
Mari kita loncat sejenak ke New York. Ibukota trendsetter dunia.
Jauh sebelum faksimili, jaringan internet, dan telepon selular, keberadaan kurir atau messenger untuk mengantar dokumen di distrik bisnis New York adalah sangat vital. Berhadapan dengan kemacetan lalu lintas, awalnya para messenger ini memilih untuk berjalan kaki, atau naik bus atau subway. Kultur bersepeda belum terlalu populer waktu itu, tenggelam di tengah kecintaan masyarakat Amerika pada mobil dan bahan bakar fosil.
Hingga kemudian beberapa messenger imigran dari Jamaika yang memiliki latar belakang sebagai atlet track bike di negara asalnya terpikir untuk menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Selain minus biaya karena minim perawatan (dengan sepeda track yang notabene fixed gear, tidak perlu khawatir akan kerusakan freewheel, derailer, atau rem. Karena memang nggak ada semua), bebas macet, dan jauh lebih cepat melibas kemacetan dibanding menunggu bus atau berjalan kaki. Walaupun kini tidak semua bike messenger menggunakan sepeda fixed gear, namun messenger yang menggunakan fixed gear memiliki status sosial lebih tinggi di mata sesama messenger.
Sebagai komunitas, tentunya para messenger ini memiliki pola sub-kultur tersendiri. Kehidupan mereka yang bebas, tidak terikat pada norma masyarakat “normal”, serta profesi yang menantang dan memicu adrenalin ini menarik perhatian kalangan hipster “gaul” yang mulai tertarik bersepeda, seiring merebaknya popularitas bersepeda di seluruh dunia kurang lebih pada pertengahan dasawarsa yang barusan lewat. Para hipster modis yang melek internet ini menjadikan fixed gear sebagai bagian dari fashion statement, terutama karena biasanya sepeda yang dipakai para messenger itu simpel (ya, karena nggak ada apa-apanya, rem aja nggak ada) namun dibuat sangat personal melalui pilihan warna dan komponen yang sesuai dengan kebutuhan pemiliknya. Selanjutnya, trend baru ini dibaca oleh kalangan di dunia fashion dan apparel, dan dengan bantuan internet… menyebarlah virus baru ini ke seluruh dunia.

Kok Bisa Sampai ke Indonesia?
Terima kasih kepada internet, akhirnya virus ini menyebar pula di Indonesia khususnya pada setahun belakangan ini.
Diawali dari Jakarta saat beberapa member sebuah forum khusus sepeda terbesar di Indonesia mulai saling “meracuni” dengan gambar-gambar sepeda fixed gear yang ditemukan di internet. Waktu itu, belum ada yang berani untuk membangun sepeda fixed gear, mengingat perbedaan kondisi lalu lintas Jakarta dan New York. Belum lagi keterbatasan parts yang ada di pasaran. Tapi tak butuh waktu lama untuk para pelopor ini untuk membangun fixed gear masing-masing, berbekal road bike uzur, parts akal-akalan, dan ilmu dari internet.
Tidak jauh berbeda dengan negara asalnya, di Indonesia pun penggunaan fixed gear dapat dibagi dalam beberapa klasifikasi. Yang getol ngebut, yang senang nge-trick (terutama untuk penggemar yang memiliki latar belakang skill BMX atau trials, atau kebanyakan nonton Youtube), yang biasa-biasa saja tapi gemar jalan jauh, minimal untuk commuting sehari-hari, yang murni melihat sepeda ini sebagai fashion statement (dengan kata lain, doyan dandan), dan gabungan dari beberapa klasifikasi di atas. Tiap kota besar, kecenderungannya pun berbeda. Misalnya, karena akses yang terbuka, anak-anak Jakarta bisa dibilang terdepan soal masuknya barang baru dari luar negeri. Atau betapa komunitas fixed gear di Bandung lebih terkenal karena custom frame bikinan sendiri serta variasi trik dan “kecongkakan” skill yang dimiliki (coba cek fixgearcongkak ), lalu barang-barang track bike yang tergolong vintage yang jadi ciri khas anak-anak Jogja, dan lain-lain.
Yang jelas, penggemar fixed gear tulen umumnya disatukan oleh satu tujuan. Karena gemar bersepeda, dan merasakan sensasi (dan resiko bahaya) yang berbeda dari sepeda “biasa”.

Mau Dong ikut ketularan
Pengin ikut ketularan virus juga? Nah. Ini ada beberapa hal yang harus diperhatkan untuk bisa ketularan virus fixed gear. Nggak mudah, tapi juga nggak sulit. Sederhana, tapi penuh kontemplasi.
Komitmen
Lah. Syarat pertama bukannya bisa naik sepeda? Iya. Selain itu, ada yang lebih penting lagi, yaitu komitmen.
Komitmen di sini berkaitan seberapa perhatiankah kita pada kemampuan kita sendiri. Mawas diri, lah. Memang sih, salah satu daya tarik fixed gear adalah kesan minimalis yang didapat dari minimnya komponen yang terpasang, tapi kalau handling skill nggak terlalu mumpuni, ya jangan berani-beraninya ikut-ikutan nggak pakai rem. Ingat, freewheel diciptakan untuk mengurangi resiko bahaya yang terdapat di sepeda fixed gear, jadi kesimpulannya adalah sepeda fixed gear lebih berbahaya dibanding sepeda “biasa” yang menggunakan freewheel.
Pasanglah rem. Minimal depan. Urusan nantinya terpakai atau tidak, itu belakangan. Pokoknya ada dulu. Nanti, bila suatu hari skill dirasa sudah cukup mumpuni, terserah kalau itu rem mau dilepas. Tapi ingat, lakukan dengan pertimbangan matang dan rasa tanggung jawab. Bila sudah berkomitmen untuk melepas rem, segala yang terjadi setelahnya adalah tanggung jawab sendiri.
Selanjutnya, beda sama sepeda “biasa” yang mungkin udah ada di garasi atau di ruang tamu yang bisa ganti rasio gigi sesuai kebutuhan, di sepeda fixed gear cuma ada satu percepatan. Ya itu, rasio yang merupakan perbandingan antara ukuran chainring dan cog yang kita pilih. Apapun medannya, tanjakan atau turunan, macet atau lancar, kita akan terikat di pilihan rasio itu. Makanya pemilihan rasionya harus disesuaikan dengan kebutuhan, dan kemampuan.
Terus, ukurannya jadi berapa? Biasanya untuk penggunaan jalan raya, rasio yang bisa dipakai adalah 65 gear inches. Untuk ukuran roda 700c, bisa gunakan chainring 46 mata, dipadu cog 18 mata. Kalau terasa terlalu enteng? Ya sudah, dibuat lebih berat saja, dengan memperbesar ukuran chainring atau memperkecil ukuran cog. Begitu pula sebaliknya.
Sepedanya
Ya iya lah. Pertanyaannya, sepeda fixed gear itu perlu sepeda khusus nggak sih?
Dikembalikan lagi pada definisi dasarnya, maka terlihat bahwa sebenarnya hampir semua sepeda bisa dijadikan sepeda fixed gear. Entah itu road bike, MTB, hybrid, sepeda lipat, BMX, sebut aja deh. Soalnya, inti ke-fixed gear-an sebuah sepeda adalah di sistem penggeraknya, khususnya hub belakang yang fixed alias nggak punya mekanisme freewheel.
Lalu kenapa sepeda fixed gear identik dengan ban kurus 700c serta geometri track bike atau road bike? Jawabannya, dulunya sepeda fixed gear berangkat dari kultur track bike, dalam hal ini sepeda track yang dipakai di jalanan. Sebenarnya ada pertimbangan lain juga, yaitu karena ban kurus 700c dan geometri road/track bike itu sesuai dengan medan yang dihadapi, dalam hal ini jalanan di lingkungan urban. Logikanya, kalau kita cuma punya satu pilihan rasio gigi, tentunya kita ingin sepeda kita jadi seefisien mungkin, dong. Roda yang kurus itu akan membuat rolling resistance ke aspal jadi minimal, sehingga tenaga yang kita keluarkan tidak terbuang percuma.
Jadi kalau misalnya kita mau mengubah MTB jadi fixed gear? Nggak masalah, bisa-bisa aja. Bahkan setelah dijadikan fixed gear, MTB itu masih bisa dipakai off-road, kok.
Teknik/Skill
Terkait resiko bahayanya, maka jangan lupa pakai peralatan keselamatan. Helm yang bagus, sepatu, dan lain-lain. Ingat, menggunakan helm tidak mengurangi resiko terjadinya kecelakaan, tapi mengurangi resiko akibat cedera kecelakaan.
Pertanyaan klasik tiap kali melihat sepeda fixed gear tanpa rem: ngeremnya gimana? Nah. Pengereman pada sepeda fixed gear yang brakeless, sepenuhnya mengandalkan kekuatan kaki untuk menahan putaran roda belakang. Ada beberapa teknik, tapi teknik dasarnya ya itu.
Kedengaran lebih mudah diucapkan daripada dilakukan? Memang iya. Terutama pada kecepatan tinggi, di mana momentum putaran roda belakang sudah terlalu besar untuk ditahan kaki. Dalam kondisi ini ada kemungkinan kaki terlepas dari pedal, dan itu sangat bahaya karena ada kemungkinan betis atau kaki “ditabok” pedal atau crank arm dari belakang. Untuk menghindarinya, maka penggunaan foot retention atau mekanisme untuk menjaga agar kaki tetap berada di pedal adalah sangat penting. Bentuknya bisa toe clip/straps atau tali pedal yang biasa ditemui di road bike jaman dulu, atau pasangan sepatu dan pedal clipless.
Selanjutnya, berbelok. Karena pedal akan ikut berputar seiring putaran roda belakang, maka saat kita memiringkan sepeda saat berbelok, tak ada kesempatan untuk menjaga pedal agar tetap berada di posisi jam 3 dan jam 9. Dengan kata lain ada resiko pedal mentok ke aspal (pedal strike), terutama pada sepeda fixed gear yang dibangun dari rangka road bike, yang biasanya bottom bracket shell-nya lebih dekat ke aspal dibanding track bike. Resiko lain, pedal bisa juga mentok ke roda depan saat berbelok patah (toe overlap). Lagi-lagi biasanya terjadi pada sepeda fixed gear yang merupakan konversi dari road bike, yang punya jarak sumbu roda lebih pendek dibanding track bike.
Tapi apakah naik fixed gear sesulit itu? Nggak juga, sih. Bisa dipelajari. Dan ingat, selama proses belajar itu, jangan ngelepas rem dulu. Atau cuma pakai rem belakang, itu sih sama aja bohong. Untuk memberhentikan sepeda secara efektif, nggak ada yang mengalahkan dahsyatnya rem depan. Biasakan juga untuk mengasah kemampuan untuk memprediksi jalur yang akan diambil di tengah lalu lintas jalan raya, untuk menghindari keharusan berbelok patah.
Kalau sudah ketemu selahnya, bersiaplah untuk jadi kecanduan bila sudah mulai bisa menikmati sensasi bersepeda fixed gear.

Hobi sepeda fixie

Sepeda Fixie identik dengan gaya minimalis, murah dan tidak ribet. Sepeda Fixie tidak memiliki rem, pedal terus berputar selama roda mengelinding. Itulah sepeda yang sedang tren dikalangan muda sampai pekerja. Mengunakan sepeda tidak hanya sebagai alat transportasi, tetapi untuk gaya hidup. Membangun sepeda Fixie boleh dibilang gampang gampang susah, urusan komponen begitu banyak dan sebagian bisa dikombinasikan dengan komponen sepeda balap. Hanya sepeda Fixie lebih sederhana, ibarat kalangan muda dengan gaya tersendiri sehingga bisa membuat sepeda sesuka hati.
Apakah ciri dari sepeda Fixie?
Sepeda Fixie identik dengan sepeda tanpa rem, tanpa gear dinamis belakang. Semua dibuat fix, roda berputar maka pedal ikut berputar. Mengerem sepeda Fixie hanya mengandalkan kekuatan pedal dengan menahan laju atau mendorong pedal ke belakang serta dibantu dari roda depan.
Ban sepeda Fixie juga tipis, sehingga ringan ketika di genjot. dan yang lain menarik pada bagian stang. Dimana stang atau handlebar sepeda Fixie dibuat dengan tegak lurus. Minimalis disain menjadi ciri sepeda single speed ini.
Bagaimana memiliki, membangun atau membuat sepeda Fixie?
Ada 2 pilihan : 1.Beli jadi,
menghemat waktu dan tenaga, harga tergantung hati dan budget. Pilihan ini baik untuk mereka yang belum memiliki rangka sepeda atau tidak mau repot. Harga relatif lebih mahal, dan komponen umumnya lebih bermutu.
Harga sepeda Fixie untuk minimum dengan komponen seadanya dapat mencapai 1.5 juta. Harga sepeda Fixie yang cukup lumayan sekitar 2.5 juta atau lebih. Sedangkan harga sepeda Fixie rakitan tipe generic dengan komponen cukup baik mencapai 3.5 juta keatas. Tipe sepeda fixie bermerek umumnya berada di atas 4 juta, tergantung komponen yang sedang in.
2. Merakit atau modifikasi dari sepeda bekas.
Yang ini lebih repot, tetapi ketika jadi akan memenuhi hati pemiliknya. Beli dari rangka kosong sudah banyak dijual, atau bisa memilih rangka polos dan di cat sendiri.
Bisa juga mengunakan frame sepeda balap lama. Komponen dari roda dilepas dan diganti dengan komponen sepeda Fixie yang simpel. Untuk ukuran frame sepeda balap tua umumnya masih bisa dipakai, rata rata sepeda Fixie dirancang untuk ban 700C. Jadi bisa saja sepeda jenis road bike lama memasukan hub jenis 700c yang lebih kecil. Ingin meninggalkan sejarah pada sepeda, boleh juga mempertahankan bagian stang road bike. Sisanya boleh di modifikasi.
Apa keunikan dari sepeda Fixie ?
Ini gaya sepeda anda, masalah warna mengikuti selera. Komponen sepeda Fixie tahun ini sudah sangat banyak dan murah. Mau menganti ban dengan warna merah juga boleh, atau kuning susu juga ada, atau membuat sepeda dengan warna putih semuanya juga bisa.
Urusan frame, bila membeli frame jenis rakitan lebih seru. Beli frame polos lalu di cat sesuka hati pemiliknya.
Velg atau Rim Fixie, memiliki beraneka model walaupun bentuknya sama bundar tetapi ada beberapa velg dibuat lebih tebal. Warnanya dari hitam dan putih sudah banyak dipasaran.
Urusan Stang sepeda Fixie juga unik. Dibuat lebih pendek sehingga bisa menyelinap diantara kemacetan kendaraan. Ingin mempertahankan stang atau handlebar sepeda lama juga boleh.
Yang paling asik dengan sepeda Fixie, sepeda ini bisa maju mundur sesuka hati. Digenjot bisa maju atau digenjot kebelakang maka sepeda akan mundur. Maklum sepeda ini umumnya mengunakan gigi belakang tipe fix gear atau gear tetap.
Yang pasti , karena mengikuti gaya minimalis. Sepeda Fixie memang ringan. Rata rata beratnya tidak lebih dari 11kg, bahkan ada yang jauh lebih ringan.
sumber: http://www.duniakita.info/2010/12/sepeda-fixie-sepeda-gaul-anak-muda-masa.html?
Semoga artikel Sepeda Fixie-Sepeda Gaul Anak Muda Masa Kini memberikan tambahan wawasan untuk anda.

Minggu, 06 Februari 2011

Buat yang hobi sama blacbarry

Inilah Desain BlackBerry Masa Depan, BlackBerry Empathy [Foto+Video]

Desain BlackBerry yang kita tahu selama ini cukup khas. Layar lebar, dilengkapi navigasi trackpad atau trackball, dan rata-rata hadir dengan keypad Qwerty. Tapi, konsep satu ini mungkin akan membuat Anda tercengang dan sama sekali tidak disangka sebelumnya.
Konsep BlackBerry Empathy yang diusung Kiki Tang dan Daniel Yoon dari Art Center College of Design jauh berbeda dari konsep desain BlackBerry yang beredar saat ini.
Sepintas BlackBerry Empathy hadir dengan fisik ponsel menyerupai kristal dan tampilan antarmuka unik berupa cincin biometrik yang berfungsi mengumpulkan data emosional. Ia bekerja ketika Anda berhubungan dengan teman Anda melalui instant messaging (IM) dan layanan jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, dan semacamnya.
“Seperti yang dilihat, konsep ini menawarkan teknologi layar sentuh. Uniknya, koneksi antarpengguna ditampilkan secara grafis, sehingga penggunanya dimudahkan untuk melihat siapa berhubungan dengan siapa,” kata Kiki, salah satu desainer Empathy, seperti dikutip VIVAnews dari CrackBerry.com, Selasa 30 November 2010.
Tiap kontak akan mempunyai avatar yang masing-masing dilingkari cincin dua warna yang menunjukkan data emosional. Tentu saja, warna cincin tersebut dipengaruhi oleh emosi kontak yang bersangkutan. Misalnya, cincin berwarna yang terletak di bagian dalam menunjukkan emosional seseorang sebelumnya. Sementara cincin bagian luar menunjukkan emosional seseorang yang sedang berlangsung.
“Sangat menarik untuk mengetahui perubahan emosi seseorang, terlebih lagi ketika ingin mengetahui emosinya berubah setelah melihat sebuah peristiwa,” jelas Kiki.
Fitur penting lainnya adalah Emotional Health Chart. Grafik ini dapat memonitor diagram kesehatan seseorang secara emosional dalam waktu yang tak terbatas. Seseorang dapat melihat bagaimana suatu peristiwa, seperti panggilan telepon, atau menerima sebuah pesan singkat dapat mempengaruhi emosional pengguna. Senang, sedih, marah, dan sebagainya. Jika grafik menunjukkan seseorang tersebut selalu sedih, maka bisa jadi ia sedang mengalami masalah. Jika diizinkan, pengguna dapat melihat grafik pengguna lain juga.
Konsep yang sungguh menarik. Meski belum diketahui teknologi apa yang akan mendukungnya. Kami yakin Anda pun penasaran untuk melihat suasana hati Anda pada cincin tersebut, atau mengetahui suasana hati pasangan Anda saat suatu peristiwa terjadi. Mari kita tunggu apakah konsep ini benar-benar diwujudkan oleh Research In Motion (RIM) atau tidak.
Foto – Foto :


Jumat, 04 Februari 2011

Untuk yang hobi otomotif motor

Untuk produk motor kawasaki terbaru 2011 adalah sbb :
Kawasaki Z 750R

 
Make ModelKawasaki Z 750R
Year2011
EngineLiquid cooled, four stroke, transverse four cylinder, DOHC, 4 valve per cylinder.
Capacity748
Bore x Stroke68.4 x 50.9 mm
Compression Ratio11.3:1
InductionFuel injection: ø32 mm x 4 (Keihin) with oval sub-throttles
Ignition / StartingDigital / electric
ClutchWet, multiple discs, cable operated
Max Power 77.7 kW 106 hp @ 10500 rpm
Max Torque78 Nm 8.0 kg-fm @ 8300 rpm
Transmission / Drive6 Speed / chain
Gear Ratio1st 2.571 (36/14) 2nd 1.941 (33/17) 3rd 1.556 (28/18) 4th1.333 (28/21) th
1.200 (24/20) 6th 1.095 (23/21) Final reduction ratio 2.867 (43/15)
FrameTubular backbone (with engine sub-frame),
high-tensile steel
Rake/Trail24.5° / 103 mm
Front Suspension41 mm inverted fork with rebound damping and spring preload adjustability, 120mm wheel travel
Rear SuspensionBottom-Link Uni-Trak, gas-charged shock with piggyback reservoir Rebound damping: Stepless Spring preload: Stepless, 134mm wheel travel
Front Brakes2x 300mm discs 4 piston caliper
Rear BrakesSingle 200mm disc 1 piston caliper
Front Tyre120/70 -17
Rear Tyre180/55 –17
Seat Height815 mm
Dry-Weight (wet)203 kg (230 kg)
Fuel Capacity 18.5 Litres

Info hobi otomotif

Rolls-Royce Nikmati Booming di China

Beijing - Booming ekonomi yang terjadi di China saat ini membuat banyak orang jadi kaya mendadak. Karena itulah tidak heran bila kini produsen mobil super mewah, Rolls-Royce menyebut China akan menjadi pasar terbesar mereka.
Tahun ini menurut laporan Hurun Research Institute China memiliki 875.000 orang jutawan, meningkat 6,1 persen dari tahun lalu.

Maka tidak heran bila banyak kalangan kini menggangap China sebagai pasar mobil mewah dengan pertumbuhan paling pesat di dunia.

Tahun 2011 mendatang Rolls-Royce Motor Cars Ltd. memperkirakan akan mampu menjual 800 unit mobil. Bandingkan dengan tahun 2009 lalu yang dalam setahun Rolls-Royce hanya mampu terjual sebanyak 100 unit saja.
Adapun hingga bulan ke 10 tahun 2010 ini Rolls-Royce sudah mampu menjual hingga 500 mobil mewah mereka di tanah China.

"Pasar China pada umumnya menuju ke satu arah. Itu adalah pertumbuhan yang luar biasa, dan itu akan berlangsung cukup lama," ungkap Direktur Roll-Royce wilayah Asia Pasifik, Paul Harris seperti detikOto kutip dari Auto News, Rabu (1/12/2010).

Padahal seperti halnya Indonesia, China juga menerapkan tarif impor yang sangat tinggi untuk produk-produk yang masuk kesana.

Sebagai contoh Rolls-Royce Phantom dijual dengan harga mulai dari RMB 6,6 juta atau sekitar Rp 8,9 miliar.

Sementara bila mau versi Phantom yang memiliki wheelbase lebih panjang, para jutawan China harus merogoh kocek lebih dalam lagi yakni mencapai RMB 8,2 juta atau sekitar Rp 11 miliar.

Harga tersebut sangat tinggi bila mengetahui harga mobil ini di Amerika yang hanyalah seharga US$ 380.000 atau sekitar Rp 3,4 miliar atau kurang dari setengahnya. Sementara harga Rolls-Royce Ghost di China dilepas dengan harga RMB 4,1 juta atau Rp 5,5 miliar.

Saat ini Rolls-Royce memiliki delapan diler di China dan akan ditambah empat diler lagi tahun depan untuk mendorong kenaikan penjualan.

Tingginya harga mobil mewah di China disebabkan karena berbagai pungutan yang diberlakukan pemerintah negeri tirai bambu. Harga mobil mewah yang dijual disana harus ditambah dengan berbagai pajak mulai dari bea impor sebesar 25 persen, pajak pertambahan nilai dari 17 persen, dan pajak konsumsi 40 persen.

Meski begitu, hal ini ternyata tidak menyurutkan para orang kaya di China untuk menikmati kemewahan dari Rolls-Royce meskipun harus menunggu lama.

Sebab untuk para pembeli yang ingin memiliki Rolls-Royce Phantom saat ini harus sabar menunggu hingga akhir Mei 2011.

"Ini adalah kisah sukses dari bisnis wirausaha China, pengusaha China bekerja keras dan ingin untuk menghargai dirinya sendiri untuk pekerjaan yang dilakukan dengan baik," ujar Harris.

Lagi dan lagi yang suka hobi otomotif

Ingolstadt - Produsen mobil Jerman, Audi memiliki rencana besar untuk bisnis masa depan mereka terutama di segmen kendaraan listrik. Sebab Audi berambisi untuk menguasai pasar mobil listrik premium pada tahun 2020 mendatang.

"Pada tahun 2020, kami ingin menjadi penjual kendaraan listrik premium terkemuka," kata manager strategi Audi bidang mobil listrik, Franciscus van Meel dikutip dari Auto News, Selasa (30/11/2010).

"Kami berturut-turut akan membawa keluar berbagai model hibrida dan kendaraan listrik, seperti rencana mengeluarkan plug-in hybrid pertama kami pada tahun 2014," tambahnya tanpa merinci mobil apakah itu.

Tapi kabarnya, Audi sedang menyiapkan versi full-hybrid dari sedan A8 dan SUV Q5, keduanya kemungkinan akan keluar pada akhir tahun 2011 nanti, sedangkan sebuah A6 versi hibrid kemungkinan akan tiba pada tahun 2012.

Selain itu ada versi listrik bertenaga baterai e-tron untuk supercar R8 di tahun 2012. Audi sendiri sengaja mendirikan divisi e-tron untuk mengembangkan dan memproduksi mobil listrik mereka untuk menyongsong persaingan di segmen ini pada masa depan.

"Hari ini kita mengasumsikan bahwa penjualan mobil listrik Audi berteknologi e-tron akan naik hingga enam digit pada 2020," imbuh van Meel.

Pada tahun 2020 itu Audi juga ingin meningkatkan efisiensi pembakaran mesin internal sebesar 30 persen dan ingin 5 persen dari lineup mobil mereka adalah mobil listrik.

Untuk membantu mencapai tujuan tersebut, Audi baru saja menggelontorkan dana hingga 65 juta Euro atau sekitar Rp 769 miliar dan membuka lahan seluas 14.000 meter persegi untuk pabrik dan pusat pengujian mobil listrik mereka serta mempekerjakan 840 orang untuk membantu mengembangkan powertrain listrik dan baterai.

Ambisi Audi ini didukung penuh oleh Volkswagen AG yang menjadi induknya. Sebab VW memang sudah sangat berambisi menjadi merek No 1 di dunia dalam segmen mobil hibrid dan listrik sebelum akhir dekade, serta meningkatkan pangsa pasar mobil listrik sampai 3 persen dari proyeksi penjualan global sebesar 10 juta kendaraan pada tahun 2018.

Selain Audi, VW juga berencana akan meluncurkan beberapa mobil listrik seperti E-Up, E-Golf dan E-Jetta pada tahun 2013 mendatang.